1.
Kristal Ionik
Walau sangat jarang ditemui kristal yang
100% ionik, namun beberapa kristal memiliki ikatan ionik yang sangat dominan
sehingga dapat disebut sebagai kristal ionik. Contoh: NaCl, MgO, SiO2,
LiF. Dalam kristal ionik, polihedra anion (polihedra koordinasi) tersusun
sedemikian rupa sehingga tercapai kenetralan listrik dan energi ikat per satuan
volume menjadi minimum, seimbang dengan terjadinya gaya tolak antar muatan yang
sejenis. Gaya tolak yang terbesar terjadi antar kation karena muatan listriknya
terkonsentrasi dalam volume yang kecil, oleh karena itu polihedra koordinasi
harus tersusun sedemikian rupa sehingga kation saling berjauhan. Jika polihedra
koordinasi berdimensi kecil, di mana anion mengelilingi kation bermuatan besar,
maka polihedra haruslah terhubung sudut ke sudut agar kation saling berjauhan,
hubungan sisi ke sisi sulit diharapkan apalagi hubungan bidang ke bidang.
Jika bilangan koordinasi besar dan
muatan kation kecil, atom-atom bisa tersusun lebih rapat yang berarti hubungan
sisi ke sisi bahkan bidang ke bidang antar polihedron koordinasi bisa terjadi,
tanpa menyebabkan jarak antar kation terlalu dekat. Kation membentuk polihedra
koordinasi kation berbentuk oktahedron, tetrahedron tegak, ataupun tetrahedron
terbalik. Pada kristal dengan karakter ionik yang sangat dominan, posisi kation
yang menempati sebagian dari ruang sela yang tersedia adalah sedemikian rupa
sehingga terjadi jarak antar kation rata-rata menjadi maksimal. Pada kristal
yang tidak murni ionik, ikatan kovalen atau metal menentukan juga posisi-posisi
ion.
2.
Kristal Molekul
Jika dua atau lebih atom terikat dengan
ikatan primer, baik berupa ikatan ion ataupun ikatan kovalen, mereka membentuk
molekul yang diskrit. Dalam membentuk padatan kristal, ikatan yang terjadi
antar molekul sub-unit ini berupa ikatan yang kurang kuat. Kristal yang
terbentuk pada situasi ini adalah kristal molekul, yang sangat berbeda dari
kristal unsur dan kristal ionik.
Pada es (H2O), ikatan
primernya adalah ikatan kovalen dan ikatan sekunder antar sub-unit adalah
ikatan dipole yang lemah. Atom O [He] 2s2
2p4 memiliki enam elektron di kulit terluar dan akan mengikat
dua atom H 1s1 . Oleh karena itu molekul air terdiri dari
satu atom oksigen dengan dua ikatan kovalen yang dipenuhi oleh dua atom
hidrogen dengan sudut antara dua atom hidrogen adalah 104o. Dalam
bentuk kristal, atom-atom hidrogen mengikat molekul-molekul air dengan ikatan
ionik atau ikatan dipole hidrogen.
Kebanyakan polimer (yang akan kita lihat
lebih lanjut) yang terbentuk oleh lebih dari dua macam atom, memiliki
keti-dak-teraturan yang membuat ia tidak mengkristal. Walaupun demikian ada
polimer yang berpenampang simetris dan mudah mengkristal, seperti polytetrafluoroethylene
(Teflon) seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.
Gambar 1.
Polytetrafluoroethylene
Tidak ada komentar:
Posting Komentar