Material non-kristal dengan susunan
berbentuk jaringan tiga dimensi yang paling banyak ditemui adalah gelas
anorganik, berupa oksida. Seperti halnya pada polimer molekul rantaian panjang,
susunan yang longgar pada jaringan tiga dimensi juga cenderung membentuk struktur
non-kristal. Pada oksida, gaya saling tolak antar kation menjadi kuat jika
polihedra koordinasi menempati volume yang kecil dan muatan pada kation besar.
Suatu senyawa anorganik cenderung membentuk struktur non-kristal jika:
a)
setiap
anion terikat pada hanya dua kation;
b)
tidak
lebih dari empat anion mengelilingi satu kation;
c)
polihedra
anion berhubungan sudut ke sudut, tidak sisi ke sisi dan tidak pula bidang ke
bidang;
d)
senyawa
memiliki sejumlah besar atom penyusun yang terdistribusi secara tak menentu di seluruh
jaringan.
Jika muatan kation besar, seperti
misalnya silika Si+4, dengan polihedron anion yang kecil, maka
struktur nonkristal mudah sekali terbentuk. Kebanyakan gelas anorganik berbahan
dasar silika, SiO2, dengan sub-unit berbentuk tetrahedra yang pada
gelas silika murni terhubung sudut ke sudut seperti diganbarkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema
struktur gelas silika.
Penambahan oksida alkali pada struktur
yang demikian ini dapat memutus rantaian tetrahedra; atom oksigen dari oksida
ini menyelip pada titik dimana dua tetrahedra terhubung dan memutus hubungan
tersebut sehingga masing-masing tertrahedron mempunyai satu sudut bebas.
Terputusnya hubungan antar tetrahedra dapat menyebabkan turunnya viskositas,
sehingga gelas lebih mudah dibentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar