Ada beberapa teori yang diketahui
tentang terbentuknya tata surya, antara lain : Teori Kabut, Teori Planetesimal,
Teori Bintang Kembar, Teori Pasang Surut, Teori proto planet, Teori Keadaan
(Steady State Theory), dan Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory).
1. Teori Kabut
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula. Teori
tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace. Menurut teori ini
mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan
kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya terbentuklah sebuah
cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di
pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang
memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C
Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini, Matahari sebelumnya telah ada
sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit. Suatu ketika
bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat. Karena jarak yang
dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari (mirip
lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut. Saat bintang menjauh, lidah
raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi
gumpalan kecil atau planetesimal. Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa
dalam orbit mengitari Matahari. Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi,
planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut Teori Bintang Kembar, dahulu
Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi
kepingan-kepingan. Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak (Matahari),
maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi
planet-planet.
4. Teori Pasang Surut
Teori Pasang Surut pertama kali
disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi
Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan
Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka
berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat
gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas
dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah
menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan
keras menjadi planet-planet dan satelit.
5. Teori proto planet
Teori ini dikemukakan oleh Carl von
Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori
proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan
yang jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik
partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi
pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal
bagian tengah dan pipih di bagian tepi). Karena bagian tengah berpilin lambat
mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari). Bagian
tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.
Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.
6. Teori Keadaan (Steady State Theory)
Teori Keadaan Tetap menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan juga
tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir).
7. Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory)
Teori Ledakan Besar ialah meledaknya
massa yang sangat besar dengan dahsyat, karena adanya reaksi inti.
Berdasarkan Hipotesis Fowler, galaksi
berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar. Kabut ini
kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada
sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar dari kabut pijar
tadi. Massa itu juga mengadakan kontraksi dan kondensasi maka terbentuklah
gumpalan gas pijar yaitu bintang-bintang. Bagi yang bermassa besar masih berupa
kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian luar bintang yang tertinggal juga
mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga bagian planet
membentuk satelit bulan.
Bima Sakti atau Milky Way, berbentuk
seperti kue cucur. Matahari kita terletak kira-kira pada jarak 2/3, dihitung
dari pusat galaksi itu sampai ke tepiannya.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai
pusat, benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet,
debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Teori-teori yang mendukung
terbentuknya tata surya, antara lain Hipotesis Nebular, Hipotesis
Planettesimal, Teori Tidal, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua dan
Teori G.P. Kuiper.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar